Skip to the content.

Python adalah bahasa pemrograman interpretatif multiguna. Tidak seperti bahasa lain yang susah untuk dibaca dan dipahami, python lebih menekankan pada keterbacaan kode agar lebih mudah untuk memahami sintaks. Hal ini membuat Python sangat mudah dipelajari baik untuk pemula maupun untuk yang sudah menguasai bahasa pemrograman lain.

Bahasa ini muncul pertama kali pada tahun 1991, dirancang oleh seorang bernama Guido van Rossum. Sampai saat ini Python masih dikembangkan oleh Python Software Foundation. Bahasa Python mendukung hampir semua sistem operasi, bahkan untuk sistem operasi Linux, hampir semua distronya sudah menyertakan Python di dalamnya.

Sejarah

Python dibuat pada akhir 1980-an oleh Guido van Rossum di Centrum Wiskunde & Informatica (CWI) di Belanda sebagai penerus bahasa ABC. Implementasinya dimulai pada bulan Desember 1989. Pada Mei 2000, Guido dan tim Python pindah ke BeOpen.com dan membentuk tim BeOpen PythonLabs. Di bulan Oktober pada tahun yang sama, tim python pindah ke Digital Creation (sekarang menjadi Perusahaan Zope). Pada tahun 2001, dibentuklah Organisasi Python yaitu Python Software Foundation (PSF). PSF merupakan organisasi nirlaba yang dibuat khusus untuk semua hal yang berkaitan dengan hak intelektual Python. Perusahaan Zope menjadi anggota sponsor dari PSF. Van Rossum memikul tanggung jawab penuh atas proyek pengembangan python, sebagai pengembang utama, hingga 12 Juli 2018, ketika ia mengumumkan “liburan permanen” dari tanggung jawabnya sebagai Benevolent Dictator For Life Python, sebuah gelar yang diberikan komunitas Python kepadanya untuk mencerminkan komitmen jangka panjangnya sebagai pengambil keputusan utama proyek.

Python 2.0 dirilis pada 16 Oktober 2000 dengan banyak fitur utama baru, termasuk pengumpul sampah pendeteksian siklus dan dukungan untuk Unicode.

Tanggal akhir masa pakai Python 2.7 yang awalnya ditetapkan pada tahun 2015 kemudian ditunda hingga tahun 2020 karena sejumlah besar kode yang tidak dapat dengan mudah dilanjutkan ke Python 3.

Pada 2022, Python 3.10.4 dan 3.9.12 dipercepat dan begitu juga perilisan yang lebih lama termasuk 3.8.13, dan 3.7.13 dikarenakan banyak masalah keamanan pada 2022. Python 3.9.13 adalah versi 3.9 terbaru, dan mulai sekarang 3.9 (dan yang terlama; 3.8 dan 3.7) hanya akan mendapatkan pembaruan keamanan.

Kelebihan dan Keterbatasan Python

Kelebihan Python:

  1. Mudah dipelajari. Sintaksnya jelas dan mudah dibaca. Sangat cocok digunakan, terutama sebagai bahasa pemrograman pertama.
  2. Simple & powerful. Menulis kodingnya membutuhkan baris perintah yang lebih sedikit dibanding bahasa pemrograman lain.
  3. Serbaguna, bisa untuk hampir apa saja kebutuhan atau ketertarikan Anda. Python bisa dipakai untuk pemrograman dekstop maupun mobile, CLI, GUI, web, otomatisasi, hacking, IoT, robotik, dan lain sebagainya.
  4. Sangat populer. Rangking 3 di TIOBE index tahun 2020. No. 4 bahasa pemrograman paling banyak digunakan menurut Stackoverflow survey 2020. Merupakan no.1 bahasa pemrograman yang paling cepat perkembangannya dan paling diinginkan beberapa tahun belakangan menurut Stackoverflow.
  5. Python banyak dipakai perusahaan-perusahaan besar dan top di dunia. Google menggunakannya di mesin pencarinya, di youtube dan lain-lain, microsoft, dropbox, instagram, pinterest, dan lain-lain.
  6. Multi platform, bisa dijalankan di windows, linux, mac OS, Android, Virtual Machine Java dan .NET.
  7. Modul (library) python sangat banyak (berlimpah) sehingga dapat memudahkan kita membuat program tanpa harus menulis kode dari dasar.
  8. Banyak digunakan untuk bidang-bidang baru yang populer dibidang computer science seperti AI, machine learning, dan big data. Karena memiliki library yang cukup lengkap yang mendukungnya seperti sklearn, pytorch, tensorflow, dan lain sebagainya.
  9. Open source. Python akan terus berkembang karena didukung oleh komunitas yang besar dan Lembaga Python Software Foundation (PSF) yang tiap tahunnya mengadakan konferensi internasional.
  10. Python bekerja lewat interpreter. Dengan demikian, python bisa dijalankan secara interaktif (mode interactive) untuk testing, langsung nampak hasilnya.
  11. Multi paradigma, kita bisa menulis python dengan gaya pemrograman fungsional dan bisa juga dengan OOP. OOP-nya lebih mudah dan sederhana daripada di bahasa seperti Java atau C++.
  12. Kode python bisa di- embed ke bahasa lain. Python memiliki library dalam bahasa pemrograman yang memungkinkan script Python disisipkan ke dalam kode program dalam bahasa lain (contoh: C).
  13. Tutorial python tersedia melimpah, baik berbentuk buku cetak, e-book, artikel, video, dan forum tanya jawab. Semua permasalahan hampir dipastikan akan ada penyelesaiannya di internet.

Keterbatasan Python

  1. Python adalah bahasa interpreter. Kekurangan python dibanding bahasa lain yang menggunakan kompiler adalah sedikit lebih lambat pada saat dijalankan bila dibandingkan bahasa C maupun C++. Tapi hal ini pun sangat bersifat relatif. Tergantung dari besar ukuran program yang dibuat.
  2. Design UI menggunakan python relatif lebih sulit. Sehingga, python lebih banyak dipakai di back-end. Jarang sekali aplikasi front-end dibuat menggunakan Python.
  3. Kemampuan python untuk mendukung web development relatif masih kalah dibanding beberapa bahasa pemrograman lainnya.
  4. Dukungan python dalam mobile development masih kurang. Python coba mendukung pengembangan di mobile application. Tapi sayang untuk bidang ini, python masih belum banyak dikembangkan.
  5. Modul untuk akses database oleh python dinilai masih underdevelop, sehingga untuk beberapa kasus belum bisa berinteraksi baik dengan teknologi yang diterapkan DBMS terkini.
  6. Python tergolong kepada dynamically typed programming language. Ini merupakan suatu kelebihan, tapi daripadanya muncul kekurangan. Fitur ini memudahkan programer menuliskan kode program tapi membuat kode program rentan terhadap runtime error. Hal ini menyebabkan programer perlu lebih banyak melakukan pengujian terhadap program.

Project Menggunakan/Terkait Python

Anda bisa menemukan daftar lebih lengkap di List of Python software

Para Pengguna Python

Google

Google telah menjadi pendukung Python sejak awal. Pada awalnya, pendiri Google membuat keputusan “Python where we can, C++ where we must (Python di mana kita bisa, C++ di mana kita harus).” Ini berarti bahwa C++ digunakan di mana kontrol memori sangat penting dan latensi rendah diinginkan. Di aspek lain, Python digunakan untuk kemudahan pemeliharaan dan pengiriman yang relatif cepat.

Bahkan ketika skrip lain ditulis untuk Google dalam Perl atau Bash, skrip ini sering dikodekan ulang menjadi Python. Alasannya adalah karena kemudahan penerapan dan pemeliharaan Python yang sederhana. Faktanya, ‘‘web crawler’’ web pertama Google pertama kali ditulis dalam Java 1.0 dan sangat sulit sehingga mereka menulis ulang menjadi Python.

Python sekarang menjadi salah satu bahasa resmi sisi server Google—C++, Java, dan Go adalah tiga lainnya—yang diizinkan untuk digunakan untuk produksi. Dan jika Anda tidak begitu yakin tentang betapa pentingnya Python bagi Google, Guido van Rossum, bekerja di Google dari tahun 2005 hingga 2012.

Instagram

Pada tahun 2016, tim pengembang di Instagram menyatakan bahwa mereka pengguna framework Django terbesar di dunia, yang seluruhnya ditulis dengan Python. Hal ini kemungkinan masih berlaku sampai sekarang.

Spotify

Raksasa streaming musik ini adalah pendukung besar Python, menggunakan bahasa ini terutama untuk analisis data dan layanan back end. Alasan mengapa layanan ditulis dengan Python adalah karena Spotify menyukai seberapa cepat developer pipeline saat menulis program dengan Python.

Untuk memberikan saran dan rekomendasi bagi pengguna, Spotify mengandalkan sejumlah besar analitik. Untuk menafsirkan ini, Spotify menggunakan Luigi, modul Python yang disinkronkan dengan Hadoop. Modul open source ini menangani bagaimana masing-masing library saling berinteraksi, dan mengkonsolidasikan error log dengan cepat untuk memungkinkan pemecahan masalah.

Netflix

Netflix menggunakan Python dengan cara yang sangat mirip dengan Spotify, mengandalkan bahasa untuk memperkuat analisis datanya di sisi server. Namun, itu tidak hanya berhenti di situ. Netflix memungkinkan programernya mereka untuk memilih bahasa apa yang akan dipakainya, dan banyak programer nya memilih Python.

Ketika disurvei, programer di Netflix mengatakan bahwa banyak standard library dikembangkan dengan sangat aktif dan beragam library non-standard yang tersedia untuk memecahkan hampir semua masalah yang diberikan. Selain itu, karena Python sangat mudah dikembangkan, Python telah menjadi kunci utama di banyak layanan Netflix lainnya.

Referensi Belajar

Berikut beberapa situs yang bisa Anda gunakan untuk belajar python


sumber: